Pertolongan Allah Selalu Dekat Last Part

Hari Idul Adha pun tiba. Sekitar 05.30 gue berangkat dari rumah. Sebelumnya sudah pamit dengan Guestmutter bahwa pada hari tersebut gue akan keluar rumah pagi-pagi sekali. Beliau terlihat kaget karena beribadah kok pagi-pagi sekali. hehehe. Nah akhinya gue menuju mesjid Turki di pusat kota. Sengaja gue parkirkan sepeda di dekat lampu merah depan gereja St. Jakoub. Gue mau menghirup udara dingin Luebeck sambil mengamati aktifitas pagi hari. Gue sempat melihat petugas kebersihan dengan mobil kebersihan yang mempunyai 4 sapu raksasa yang seolah-olah itu adalah kaki dari si mobil haha. Gue juga melihat para tunawisma yang masih tidur berselimutkan kain tebal dan beralaskan seadanya. Jujur gue sedih banget sih. Gue aja yang alhamdulillah tidur di dalam rumah, pakai selimut tebal masih merasakan dingin. Apalagi mereka huhu. Hmm ya namanya hidup. Hal-hal seperti itu yang bisa dijadikan pembelajaran agar senantiasa bersyukur. Gue lanjutkan langkah kaki gue dengan menggendong tas kulit hitam gue. Tiba-tiba gue melihat seorang wanita dari belakang dengan jilbab panjang. Sempat terbesit harapan semoga dia orang Indonesia. Tapi di sisi lain gue agak menyangkalnya karena seperti tidak mugkin. Yasudah gue ikutin aja dari belakang. Terus waktu menuju ke tempat solat wanita kita melewati terowongan gelap gitu. Gue memberanikan diri untuk memanggil dan bertanya "Entschuldigung, Wo ist der Platz fuer die Frauen?" Lalu dia spontan membalikan badan dan menjawab "Orang Indonesia ya?" duaaaar betapa senangnya hati gue. AKHIRNYA KETEMU ORANG INDONESIAAAA. dan taraaa alhamdulillah beliau sekarang jadi murabbi gue di Jerman. Melalui beliau juga gue jadi kenal orang Indonesia lainnya yang tinggal di Luebeck dan kota-kota lainnya. hihi alhamdulillah. Gue merasa beruntung sekali bertemu kaka dan keluarganya ini. Beliau tinggal di Jerman bersama suami dan dua anaknya yang masih kecil-kecil.Makin merasa beruntungnya lagi, kaka ini tinggalnya dekat sekali dari rumah keluarga gue, kira-kira cuma butuh 4 menit dengan sepeda. Jadi kalo lagi kangen masakan rumah mampir aja, hahaha. Gue makin percaya pertolongan ALLAH itu selalu dekat! Dekat sekali! Ingat jangan pernah mengecilkan Allah. Untuk kamu yang masih punya mimpi untuk ke Jerman, terus genggam mimpi kamu, dan terus minta doa dari orangtua dan keluarga. Yakin, Allah pasti ijabah. This is last part, wassalamu'alaikum :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Allah Selalu Dekat Part 3

Negativer Einfluss der Seifenoper (Sinetron) für die Kinder und die Jugendlichen in Indonesien