Cerita semangkuk soto ayam

Hari itu di Jerman memasuki akhir musim dingin, meski salju nyatanya belum turun. Hal biasa, karena tinggal di Jerman utara. Salju jarang datang. Sudah empat hari aku tidak nafsu makan. Seorang rani, gadis yang baru dihadapkan oleh masalah hidup yang sebenarnya tidak baru, tapi karena harus berjuang sendirian di tanah rantau, entah mengapa terasa lebih berat. Bagai disambar petir di siang bolong, aku mendapati diri ku ditipu habis-habisan. Sejujurnya aku senang dengan kenyataan yang ada, karena enam bulan sudah rasa ini tak tau arah. Tapi yang membuat hati ini terasa bagai luka menganga yang disiram perasan jeruk lemon (re: perih cuy) adalah aku telah menyia-nyiakan waktu enam bulan ku di Hamburg. Terombang ambing bagai orang kehilangan akal. Gundah gulana tak ada habisnya.

Gundah gulana sedih kecewa jatuh rapuh untuk pertama kalinya dalam hidup ku, aku tidak nafsu makan, haha. Karena biasanya sakit separah apapun tetap nafsu makan. Akhirnya ku putuskan untuk mencari pertolongan. Ke tempat dan orang profesional yang tepat. Mengobati diri ku. Mungkin kalau ada mama disamping, aku tak perlu segininya. Tapi sudah enam bulan lebih kepala ini penuh oleh masalah ini, hingga akhirnya aku mendapati kebenaran dan akhirnya aku jatuh. Depresi.

Jatuh tapi aku senang. Akhirnya aku benar-benar mengenal sosok Tuhan ku. Dia menolong ku yang terperosok ke jurang karena keras kepala main-main di tepi jurang. Tidak sedikit yang sudah memperingati, tapi aku tak acuh. Sampai akhirnya semua yang mereka katakan ada benarnya.

Setelah aku ditolong oleh Rabb ku, perlahan aku belajar menerima kenyataan. Hari itu tanggal 29 Februari 2020, siangnya aku curhat "Duh ya Allah laper. Hari ini mau deh makan, tapi males masak dan ga mau beli makanan jadi. Mau makan masakan rumahan. Selain males, ga ada tenaga juga buat masak. Karena udah tiga hari cuma minum air putih dan makan sesuap." habis curhat lalu aku minum segelas air putih, kemudian pasrah. Karena udah ga ada tenaga juga.

Panggilan telfon masuk. Dari kawan ku, Fitri. "Kak, kak Rani ada di rumah ga? mau main boleh ga?" hmm sejujurnya aku bingung untuk jawab apa. Karena sebetulnya aku sedang masih ingin sendiri. Yap fun fact lagi depresi males banget ketemu orang! tapi aku tak sampai hati menolaknya. aku jawab "Iya di rumah, Fit. Sini lah main, Fit"

Fitri datang. Aku sambut dengan senyum getir. Karena susah juga ya pura-pura sedang baik-baik saja. Btw, Fitri sampai hari ini aku tulis cerita ini, ga tau kalau hari itu aku sedang tidak baik-baik saja, haha sorry ya Fit. Kemudian dia bilang "Kak, nih aku bawain soto ayam, dipanasin dulu ya kak, terus kita makan sama-sama."

Jujur sih, waktu itu aku speechless banget. Permintaan tolong pada Rabb ku dibalas langsung. Hanya jeda 1 jam saja setelah aku curhat sama Allah aku laper. Kawan datang menyelamatkan bawa soto ayam, haha.

Akhirnya kita makan sama-sama. Sampai-sampai aku makan nambah. Sampai sekarang kalau sedang ketemu Fitri dan teringat waktu itu, aku selalu bilang "Fit, maaf ya aku cerita tentang ini terus. Tapi karena sebegitu senangnya aku pas kamu datang bawa soto ayam. hahaha" dan kita selalu tertawa sudahnya.

Iya, Fitri cuma tahu cerita aku senang dibawakan soto ayam. Tapi bagi ku, tak hanya itu. Saat itu aku sedang terpuruk dan jatuh-jatuhnya. Mau cerita ke teman ga enak. Apalagi bilang aku depresi. Sedang lemas-lemasnya tak ada tenaga dan besoknya harus kerja. Sudah minum obat, tapi baru mengobati sedikit kesedihan. Tak hanya bisa makan masakan rumah, tapi juga makan ada temannya.

Alhamdulillah, Allah tolong aku, hamba yang super hina ini. Aku menemukan Rabb ku, aku lebih mengenal Dia dan aku sekarang mengenal diri ku sesungguhnya. Depresi. Sakit, tapi aku dapat banyak manis di akhir :)

Sejak hari itu, aku mendapatkan tularan kebaikan dari seorang Fitri. Sebuah contoh, berawal dari iseng masak lalu ingin membagikannya. Ah, tapi aku yakin. Hari itu Fitri tak hanya sekedar iseng masak. Tapi Allah gerakan hati Fitri untuk menolong ku.

Allah, vielen Dank
Mama terimakasih banyak
Sahabat-sahabat terbaik ku, Jazaakumullahu khairan katsiron
Rani, diri ku tersayang, aku berterimakasih telah berhasil melalui ini. Kamu hebat!

Hamburg, 24.06.2020
Lagi gerah-gerahnya nih! hehehe
Sampai nanti di tulisan lainnya ya teman-teman! :)

Komentar

  1. Untungnya aku g tau ni kak. Kalau aku tau mngkn uda sok"an ngasih kata" bijak hahaha.. Once again I hope you never feel alone or think that u don't even have any friends. Coz I'll be there for u as well as possible just like what u did.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha okee danke ana uhibbuki fillah, fitri..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertolongan Allah Selalu Dekat Part 3

Pertolongan Allah Selalu Dekat Last Part

Vielen Dank für alles :)